Pemanfaatan Lingkungan Sebagai media Pengajaran Biologi
Oleh : Khairiah Ata
Pendahuluan
Pendidikan Biologi merupakan konsep pembelajaran alam yang memiliki hubungan sangat luas terkait dengan kehidupan makhluk hidup. Pembelajaran Biologi sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi, karena Biologi memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang seluk beluk makhluk hidup dan kehidupan yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemajuan IPTEK yang begitu pesat juga mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan Biologi. Mata pelajaran Biologi merupakan salah satu materi yang sangat banyak diminati oleh siswa. Namun karena pengajarannya yang kurang menarik membuat siswa kurang bersemangat untuk mempelajari Biologi lebih mendalam. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran Biologi yang tidak memadai yang disediakan oleh pemerintah serta kurangnya kreatifitas guru dalam mengajarkan pendidikan/materi Biologi.
Seiring dengan perjalanannya, objek Biologi sangat banyak ditemukan di lingkungan sekitar, di mana lingkungan merupakan suatu keadaan alam yang terdiri dari komponen biotic dan abiotik yang saling berinteraksi satu sama lainnya dalam menunjang kehidupan makhluk hidup. Oleh karena itu, lingkungan juga merupakan suatu hal yang berpotensi untuk dikaji lebih lanjut oleh guru dalam menunjang proses pendidikan biologi di sekolah.
Berdasarkan wacana di atas, penulis melihat adanya kemungkinan yang sangat besar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai instrumen kurikulum pendidikan Biologi yang menarik, menyenangkan, dan efektif sehingga mampu meningkatkan minat serta prestasi belajar siswa.
Lingkungan Sebagai Asas Kurikulum Pendidikan Biologi
Biologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan seluk beluk kehidupan di alam semesta. Mata pelajaran Biologi termasuk ke dalam ilmu sains. Akan tetapi Biologi memiliki karakteristik khusus dari ilmu sains lainnya. Karakteristik khususnya berupa adanya objek, persoalan, serta metode yang memiliki struktur keilmuan yang jelas (Mayer dalam Depdiknas, 2003). Dengan adanya karakteristik khusus yang unik, memungkinkan biologi mudah dipahami dan dipelajari. Objek kajian biologi meliputi semua makhluk hidup dan lingkungan alam sebagai habitat makhluk hidup. Dalam lingkungan, terdapat hewan, tumbuhan, batuan, tanah, dan sebagainya yang merupakan komponen lingkungan biotic dan abiotik. Dalam kurikulum biologi, lingkungan dapat dengan mudah diakses oleh guru dan siswa sebagai sumber atau media dalam pembelajaran biologi. Siswa dapat belajar dan mempraktekkan pengetahuan biologi di lingkungan.
Topic-topik bahasan biologi sangat dekat dan hampir tidak bisa terpisahkan dari benda-benda di alam yang berkaitan dengan kehidupan dimulai dari tingkatan pengenalan, proses-proses fungsi fisiologi sampai pada tingkatan terapan. Sebagai contoh, dalam kurikulum biologi terdapat pokok bahasan yang mempelajari kenekaragaman makhluk hidup, materi ini sering dianggap membosankan jika hanya menggunakan buku teks pelajaran saja. Seorang guru biologi, dapat memanfaatkan lingkungan sebagai media pengajaran yang menarik untuk menyampaikan konsep-konsep biologi kepada siswa. Pada dasarnya, pelajaran biologi berupaya untuk membekali siswa dengan berbagai kemampuan tentang cara mengetahui dan cara mengerjakan yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara mendalam.
Lingkungan Sebagai Media Pengajaran Biologi
Untuk mencapai pembelajaran yang memuaskan terutama dalam pembelajaran biologi, tentu harus ada media pembelajaran yang tepat. Usaha untuk melakukan perbaikan terhadap hasil belajar siswa, dapat diterapkan pendekatan yang sesuai dengan topiknya disertai penggunaan media yang tepat pula. Pendekatan dan media tertentu itu merupakan titik tolak kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam program belajar mengajar.
Lingkungan berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora (tumbuhan), fauna (hewan), sumber daya alam cair, hutan, tanah, batu-batuan dan lain sebagainya. Menurut Prawirohartono (dalam Hendriyaswati, 2008), kebun sekolah adalah lingkungan alam yang tepat digunakan sebagai media pembelajaran untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam. Dengan mempelajari kebun sekolah diharapkan para siswa dapat lebih memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam, kesadaran untuk menjaga dan memelihara kebun sekolah, turut serta dalam menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi kehidupan manusia. Siswa dapat mempelajari lingkungan sekolah dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat pada umumnya.
Menurut Hamalik (2004), lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi: masyarakat disekeliling sekolah; lingkungan fisik disekitar sekolah, bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan-bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar; dan peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Jadi media pembelajaran lingkungan adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek atau pengamatan ilimiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di lingkungan mereka. Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini guru berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya.
Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Banyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar mengajar (Sudjana & Rivai, 2002):
1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.
3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat.
4. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta.
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain, dan Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta akan lingkungan.
Selain itu untuk memanfaatkan lingkungan sekitar harus memenuhi beberapa syarat tertentu di antaranya : (a) Harus sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran, (b) Dapat menarik perhatian siswa, (c) Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat., (d) Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan, (e) Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, (f) Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.
Pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian seorang guru terhadap perkembangan siswa. Kemudian informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator yang telah ditetapkan, oleh peserta didik informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik dalam pencapaian pembelajaran, agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Menurut Sudjana (2002) dalam proses belajar-mengajar, tipe hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat merancang pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses belajar-mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar yang dimiliki siswa. Hasil belajar (meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor) yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik, dan psikis.
Kesimpulan
Lingkungan merupakan salah satu tempat untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar biologi, karena dapat menumbuhkan minat dan memotivasi siswa untuk berbuat dan membuktikan konsep-konsep pengetahuan yang didapatkan. Hal ini sangat baik dan cocok dilakukan dalam mata pelajaran biologi, karena pemahaman para siswa tentang biologi adalah ilmu hafalan dan tidak bermanfaat bagi kehidupan dan juga akibat dari pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar keluar kelas. Padahal ilmu biologi harus sesuai dengan apa yang ada dalam alam ini karena biologi di dalam sekolah merupakan mata pelajaran sains di mana siswanya dituntut untuk dapat memahami konsep biologi dan mengembangkan daya nalar untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam langkah- langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.
Saran
Pengajaran biologi hendaknya disajikan sedekat mungkin dengan melibatkan interaksi siswa dengan lingkungannya sehingga tercipta pola pengajaran yang kondusif, konkrit, dan menyenangkan. Keterbatasan media pembelajaran biologi dapat diatasi dengan memanfaatkan lingkungan untuk penyampaian materi tertentu yang relevan.
Referensi
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Departemen Pendidikan Nasional.
Dunne, Richard, dan Ted Wragg. 1996. Pembelajaran Efektif. Jakarta: Grasindo.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hendriyaswati, P. 2008. Pemanfaatan Kebun Sekolah Dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Vii Semester II SMP N 1 Tunjungan Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2007/2008. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. etd.eprints.ums.ac.id/1201/1/A420020033.pdf (diakses pada 20 Februari 2011)
http://chasinie.wordpress.com/2010/03/ (diakses pada 20 Februari 2011)
http://sitimulyani63.blogspot.com/2010/05/makalah-pemanfaatan-lingkungan-sekitar.html (diakses pada 20 Februari 2011)
Sukarso, A.A., dan Cucum Sumiati. 2006. Tanaman Sekitar Lingkungan Sekolah Sebagai Media Pengajaran Biologi. Jurnal Dinamika Pendidikan, Vol. 3 No. 1, Mei 2006: 53-60, ISSN 1829-5134.
Sudjana dan Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: sinar Baru Algensindo
Sudjana. 2002. Dasar- Dasar Proses Belajar Mangajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Anda berkomentar dengan bahasa yang sopan.