oleh : Khairiah Ata
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah segala sesuatu hal yang kita ketahui sebagai informasi atau pemahaman yang bersifat spontan tanpa mengetahui seluk beluknya secara mendalam. Pengetahuan dibangun berdasarkan penalaran, logika, dan pengalaman. Sedangkan ilmu pengetahuan (science) adalah segala sesuatu hal yang kita ketahui sebagai informasi yang telah dibuktikan kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan. Ilmu pengetahuan bersifat metodis, sistematis, dan logis. Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui berbagai macam penyelidikan, pengalaman empiris, dan eksperimen.
Proses sistematika pengetahuan berkembang menjadi ilmu pengetahuan mungkin saja dapat terjadi melalui tahapan-tahapan berikut ini:
1. Tahapan perumusan pertanyaan sebaik mungkin.
2. Merancang hipotesis yang mendasar dan teruji.
3. Menarik kesimpulan logis dari pengandai-andaian.
4. Merancang teknik untuk mentes pengandaian-pengandaian.
5. Menguji teknik tersebut apakah layak digunakan dan mampu diandalkan.
6. Melaksanakan tes dan mentafsirkan hasil-hasilnya.
7. Menilai tuntutan kebenaran yang diajukan oleh pengandaian-pengandaian.
8. Menetapkan luas bidang berlakunya pengandaian serta teknik dan merumuskan pertanyaan baru.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Dimulai dari masa Yunani Kuno hingga abad pertengahan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini banyak didasari oleh penemuan dan pemikiran para filsuf purba, seperti Thales, Phytagoras, Demokritos, Socrates, Aristoteles, Plato, Archimedes, Aristarhus yang hidup sebelum Masehi, sampai kepada Al-Khawarizmi yang hidup pada abad ke 9 M. perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilepaskan dari keberadaan dan peranan ilmuwan muslim, seperti dikemukakan Briffault dalam Making of Humanity (dalam Qadir, 1995):
“Orang Yunani mengadakan sistematisasi, generalisasi, dan menyusun teori, namun ketekunan melakukan pengamatan dan penyelidikan eksperimental yang seksama dan lama bukanlah watak mereka……Apa yang kita sebut ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat metode eksperimen baru, yang diperkenalkan ke Eropa oleh orang Arab……Ilmu pengetahuan modern merupakan sumbangan paling penting bagi peradaban Islam.”
Selama beberapa abad, sampai dengan abad ke 13 M, pengembangan ilmu pengetahuan didomonasi oleh ilmuwan muslim. Dalam bidang geografi, dikenal nama Al-Kindi dampai dengan Musa Al-Khawarizmi dan Al-Biruni sebagai penemu geodesi. Ilmu pengetahuan alam dikembangkan oleh Al-Biruni, Al-Kindi, Jabin Ibn Hayyan, dan Ibn Bajjah. Al-Baqdadi adalah ahli botani terkenal. Dalam matematika dikenal Jamshid Al-Kashmi (ahli matematika), Al-Kawarizmi dan Oemar Khayyam (Aljabar). Bidang astronomi juga banyak dikembangkan oleh ilmuwan muslim di berbagai Negara. Salah satu penelitian astronomi terkenal, observarotium Maragah, didirikan oleh Al-Tusi pada tahun 1259. Teleskop ditemukan oleh Ibn Yunus jauh sebelum Galileo. Dalam bidang kedokteran, Ibn Sina dan Al-Razi adalah 2 tokoh yang sangat terkenal. Dalam bidang anatomi, nama Al-Baydawi tidak dapat dilupakan. Dalam ilmu kimia, Imam Jaffar dan Al-Razi adalah para ilmuwan pengembang pertama ilmu kimia.
Mulai akhir abad ke 13 M, terjadi kemunduran dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Negara-negara Islam. Setelah perang antara Negara-negara Islam dengan Negara-negara Eropa, terjadi pergeseran perkembangan ilmu pengetahuan dari Timur Tengah ke Eropa dan Dunia Barat. Sejak awal abad ke 14 M sampai akhir abad 19 M, terjadi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan murni yang begitu pesat. Dan pada abad ke 20 M, terjadi perkembangan yang sangat pesat pada ilmu pengetahuan terapan dan teknologi. Perang antara Negara Arab dan Eropa pada abad 13 M banyak menimbulkan pencampuran dan pertukaran budaya dan ilmu pengetahuan.
Pada masa kontemporer sekarang ini, ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pesat seiring dengan penemuan alat-alat yang memungkinkan dilakukannya penelitian terhadap berbagai hal yang ingi diketahui lebih lanjut. Copernicus (1473-1544), seorang ahli astronomi, mengembangkan lebih jauh prinsip heliosentrisme. Semua planet dan benda-benda langit bergerak mengelilingi matahari. Teori Copernicus ini bukan hanya menyangkal teori geosentrisme, juga membalikkan teori homosentrime dari ajaran agama. Homosentrisme merupakan pandangan yang menganggap matahari dan benda-benda langit berputar mengelilingi manusia sebagai tanda kasih Tuhan. Semua itu disediakan untuk manusia. Teori Copernicus ini mendapatkan banyak tantangan dari golongan Gereja.
Tycho Brache (1546-1601), Johannes Keppler (1571-1630), dan Galileo (1546-1642) adalah para ahli astronomi yang kemudian melanjutkan penelitian terhadap pergerakan benda-benda langit berdasarkan gagasan Copernicus. Thyco membangun observatorium yang dilengkapi alat, perpustakaan, serta pendukung lainnya. Usaha Tycho dilanjutkan oleh Keppler. Dari penelitian kedua ilmuwan ini didapatkan banyak temuan baru tentang orbit planet. Galileo menemukan planet, hokum pergerakan, serta tata bulan planet Jupiter. Dia juga berhasil membuat teropong bintang yang lebih sempurna. Selain mendalami astronomi, Galileo juga mempelajari fisika. Ia banyak mempelajari tentang pergerakan. Temuannya tentang lintasan lengkung diterapkan dalam menentukan lintasan peluru, sehingga dipakai dalam ilmu peperangan.
Para ahli terus melakukan penelitian yang sangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Dan perkembangan ilmu pengetahuan pun terus berlangsung, Einstein (1905-1911) menemukan teori kenisbian, teori relativitas. Dalton (1766-1844) menemukan dasar ilmu kimia yang ditekankan pada teori atom. Henry Becquerel (1852-1908), Curie (1859-1906), dan Thomson (1897) menemukan radium dan uranium, logam yang dapat berubah menjadi logam lainnya. Thomson menemukan electron, yang menggugurkan teori atom sebagai bagian terkecil yang tak dapat dibagi lagi. Dengan penemuan-penemuan tersebut, berkembanglah ilmu baru dalam idang kimia-fisika, yaitu nuklir, dan berbagai ilmu lainnya yang menghasilkan beragam temuan, teori, dan hukum-hukum yang sangat berguna untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Cabang-Cabang Ilmu Pengetahuan
Ilmu berkembang dengan sangat pesat dan demikian juga dengan jumlah cabang-cabangnya. Hasrat untuk menspesialisasikan diri pada satu bidang telaahan yang memungkinkan analisis yang makin cermat dan seksama menyebabkan obyek forma (obyek ontologis) dari disiplin keilmuan menjadi semakin terbatas. Diperkirakan sekarang ini terdapat sekitar 650 cabang keilmuan yang kebanyakan belum dikenal oleh orang-orang awam.
Pada dasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari 2 cabang utama yakni filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat moral yang berkembang menjadi rumpun ilmu social (the social sciences). Ilmu alam membagi diri kepada 2 kelompok lagi yakni ilmu alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological sciences). Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan alam dibagi menjadi fisika, kimia, astronomi, dan ilmu bumi. Sedangkan ilmu hayat bertujuan mempelajari tentang makhluk hidup dan kehidupan di bumi ini. Tiap-tiap cabang tersebut kemudian mengalami pembagian-pembagian lagi yang lebih spesifik seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia. Pada saat ini kita mengenal banyak disiplin ilmu dengan mengkhususkan diri pada obyek tertentu. Ilmu-ilmu murni kemudian berkembang menjadi ilmu-ilmu terapan. Ilmu-ilmu social berkembang agak lambat daripada ilmu-ilmu alam. Pendidikan merupakan contoh ilmu social terapan yang mengaplikasikan konsep-konsep dari psikologi, antropologi, dan sosiologi.
Pengertian Teknologi
R. Beals dan H. Hoyer menyatakan bahwa teknologi adalah jumlah keseluruhan dari berbagai teknik yang dimiliki oleh anggota masyarakat, dengan cara pengumpulan bahan-bahan mentah dari lingkungannya, pemprosesan bahan-bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, makanan, pakaian, perumahan, transportasi, dan benda material (Harsoyo, 1971 dalam Hamalik, 2009).
Teknologi tidak dapat hanya dipahami sebagai benda-benda konkret saja, seperti mesin, alat, perkakas dan lain sebagainya. Seperti terlihat dari awal katanya, teknologi adalah sebuah ilmu, yaitu ilmu untuk membuat suatu alat, perkakas, mesin atau bentuk-bentuk konkret lainnya (sebagai penerapan kaidah dan prinsip- prinsip ilmu pengetahuan) untuk memudahkan aktivitas atau pekerjaan manusia. Dengan demikian, teknologi itu, mempunyai empat komponen utama (1) pengetahuan, yaitu seperangkat gagasan bagaimana mengerjakan sesuatu, (2) tujuan, untuk apa “sesuatu” tersebut digunakan, (3) Aktivitasnya harus terpola dan terorganisasi, dan, (4) lingkungan pendukung agar aktivitas itu dapat berjalan efektif.
Pada bentuknya yang paling sederhana, khususnya pada masyarakat berburu dan meramu dan masyarakat tradisional, pembentukan teknologi lebih didorong oleh tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Manusia butuh makanan mereka membuat dan mengembangkan tombak dan panah sebagai alat berburu.
Jadi teknologi merupakan proses penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Alisyahbana (1980 dalam Sukmadinata, 2010) merumuskan lebih lengkap dan jelas tentang pengertian teknologi:
“Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software) sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.”
Penemuan dan pengembangan suatu teknologi baru memiliki kemampuan untuk mengubah tatanan masyarakat baik secara evolusioner maupun revolusioner. Sebagai contoh, andaikan cangkul dan bajak tidak ditemukan oleh masyarakat Mesopotamia, mungkin sampai saat ini manusia masih belum bisa melakukan kegiatan pertanian modern. Contoh lain, seandainya Edison tidak menemukan manfaat praktis listrik, mungkin sampai saat ini masih menggunakan alat penerang tradisional.
Perkembangan Teknologi
Teknologi yang paling awal ditemukan berbentuk perkakas dari batu(tombak, pisau). Dalam perkembangan selanjutnya ditemukan teknologi besi (pisau logam). Sampai akhirnya ditemukan pula teknologi mesin yang mengolah tenaga dari alam (air dan angin) untuk menggerakkan dirinya. Semakin tinggi teknologi mesin, semakin sedikit pula intervensi manusia. Mesin modern harus dikendalikan oleh sekelompok manusia yang terorganisir dan terlatih. Berbeda dengan teknologi batu di mana teknologi diperlukan sebagai `pembantu”. dan teknologi besi di mana teknologi diperlukan sebagai `kawan”, maka pada, tahap teknologi mesin, teknologi harus ditundukkan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Pada masyarakat modern. kesadaran antroposentrisme, menjadi faktor pendorong temuan berbagai teknologi, terutama teknologi material.
Sebenarnya sejak dahulu, teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi sederhana. Penemuan teknologi pertama yang cukup penting adalah teknologi api. Dengan teknologi ini manusia mendapatkan penerangan pada malam hari, bias menghangatkan badan, memasak makanan lezat. Penemuan teknologi api mendasari pengembangan teknologi lain pada masa-masa berikutnya, umpamanya teknologi penerangan, pemadam kebakaran, pembuangan asap, teknologi logam. Dengan teknologi api, logam dapat diubah dan dilebur menjadi berbagai bentuk yang diinginkan manusia.
Teknologi penting lain yang ditemukan selanjutnya adalah teknologi pertanian. Dengan teknologi ini, manusia membudayakan bermacam-macam tanaman dan binatang yang sebelumnya tumbuh liar di alam bebas. Teknologi ini memberikan kesejahteraan bagi manusia karena hasil pertanian mudah didapat dan tidak hidup berpindah-pindah tempat lagi. Teknologi budidaya ini merubah pola hidup berpindah-pindah menjadi hidup menetap pada suatu wilayah yang dikehendaki.
Perkembangan teknologi selanjutnya adalah teknologi industry yang banyak mendorong perkembangan teknologi lainnya. Mulanya teknologi ini berkembang secara individual dalam lingkungankecil dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, kemudian berkembang menjadi kongsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lingkungan yang semakin meluas sampai berskala ekspor. Perkembangan yang begitu cepat sampai pada decade sekarang adalah teknologi transportasi, teknologi komunikasi dan informatika, serta teknologi cetak. Perkembangan teknologi terbesar dalam pertengahan abad 20 ini berkenaan dengan penjelajahan luar angkasa. Temuan-temuan di idang fisika, kimia, dan matematika mengembangkan teknologi ruang angkasa dan kemiliteran.
Pada masyarakat modern teknologi telah mendapatkan wujud dan maknanya yang nyaris berbeda seratus persen dari teknologi masyarakat tradisional. Teknologi modern adalah teknologi yang telah melepaskan dirinya dari pasokan energi alam (seperti air dan angin), juga mampu menghasilkan sumber tenaganya sendiri.
Transformasi Teknologi
Transformasi teknologi merupakan suatu proses pengalihan, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara teratur. Menurut Habibie (1983 dalam Sukmadinata, 2010) ada, ada 5 prinsip yang menjadi pegangan dalam transformasi teknologi (industry): 1) perlu diselenggarakan pendidikan dan pelatihan di dalam dan di luar negeri untuk menyiapkan para pelaku transformasi; 2) perlu dikembangkan konsep yang jelas dan realistis tentang masyarakat yang akan dibangun serta teknologi-teknologi yang diperlukan untuk mewujudkannya; 3) teknologi hanya dapat dialihkan dan diterapkan; 4) bangsa yang ingin mengembangkan diri secara teknologis harus berusaha sendiri memecahkan masalahnya; 5) pada tahap awal transformasi, setiap Negara harus melindungi perkembangan kemampuan nasionalnya hingga tercapainya kemampuan bersaing secara internasional.
Ada 4 tahap penting transformasi teknologi:
Tahap 1 : penggunaan teknologi yang ada digunakan untuk proses nilai tambah produksi barang di pasaran.
Tahap 2 : integrasi teknologi digunakan untuk desain dan produksi barang baru.
Tahap 3 : pengembangan teknologi yang dibutuhkan.
Tahap 4 : pelaksanaan penelitian dasar secara besar-besaran.
Pengaruh Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Teknologi memiliki wajah yang revolusioner. Meskipun banyak pendapat mengenai peran teknologi dalam masyarakat, namun satu hal yang pokok bahwa teknologi merupakan salah satu faktor yang dapat mengubah tatanan suatu masyarakat sehingga memiliki wajah yang lain sama sekali. Demikianlah ketika ditemukan teknologi peleburan besi cangkul, dan baju, lahirlah revolusi pertama dalam sejarah manusia, yaitu pertanian. Dan ketika mesin uap ditemukan dan kemudian menjadi motor penggerak mesin-mesin di pabrik, lagi-lagi teknologi menjadi salah satu faktor terjadinya revolusi industri. Namun dari segi-segi tertentu, teknologi telah membuat massifikasi sehingga menghilangkan ciri khas personal dalam sebuah produk.
Dampak sosial teknologi jauh sekali terasa bila melalui proses alih teknologi. Penggunaan sebuah teknologi baru (yang belum tentu sesuai dengan karakter lokal) menuntut penyesuaian struktur sosial budaya dengan cepat. Akibatnya, masyarakat tersebut akan mengalami suatu kondisi kritis yang dapat berujung pada integrasi baru, bahkan malah desintegrasi.
Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cukup luas, meliputi semua aspek kehidupan, politik, ekonomi, social, budaya, keagamaan, etika, dan estetika, bahkan keamanan dan ilmu pengetahuan itu sendiri. Teknologi media massa, komunikasi, industry, dan transportasi sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat saat ini. Pengaruh tersebut meliputi pengaruh negative maupun positif. Yang perlu diperhatikan adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan. Pengaruh langsung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah memberikan isi/materi bahan pelajaran yang akan disampaikan dalam pendidikan. Pengaruh tidak langsung adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perkembangan masyarakat, dan perkembangan masyarakat menimbulkan prolema-prolem baru yang menuntut pemecahan masalah dengan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan baru yang dikembangkan dalam pendidikan. Demikianlah sekilas bahasan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Penulis menyadari pada poin pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masih belum dijabarkan dengan jelas pengaruh negative dan positif dikarenakan keterbatasan waktu dan bahan yang belum memadai. Semoga perbaikan pada masa mendatang akan menghasilkan tulisan yang semakin baik dan berkualitas.
Sumber:
Sukmadinata, N.S. 2010. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suriasumantri, J.S. 2005. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Salam, B. 1997. Logika Materiil: Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Anda berkomentar dengan bahasa yang sopan.